Menurut Abdul Wahab, selaku pendamping desa Kecamatan Batanghari, anggaran kesehatan sudah sangat besar, desa sudah membuktikan kepedulian terhadap kondisi kesehatan. Hal ini bisa dilihat pada realisasi dana desa Tahun 2020.
“Anggaran bidang kesehatan yang bersumber dari Dana Desa dan masuk dalam APBDes Tahun 2020 mencapai Rp. 5.796.572.250. Jumlah dana 5 Milyar lebih itu terdiri dari anggaran kesehatan berupa alat-alat atau sarana prasarana kesehatan, Rumah Desa Sehat, insentif kader-kader kesehatan sebanyak Rp. 974.763.100, anggaran Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebanyak Rp. 3.420.500.000, dan untuk penanganan serta pencegahan Covid-19 sebanyak Rp. 1.401.309.150,” papar Abdul.
Saat dikonfirmasi setelah melakukan pendampingan verifikasi APBDes Tahun 2021 untuk beberapa desa di Kecamatan Batanghari, Abdul juga menjelaskan sekilas terkait anggaran kesehatan Tahun 2021 tidak akan jauh dari 2020.
“Anggaran BLT kemungkinan besar bertambah, tetapi untuk anggaran penanganan Covid-19 pasti berkurang karena sarana prasarana seperti APD, ruang isolasi dan semacamnya sudah dianggarkan di Tahun 2020. Sementara anggaran yang lain, seperti kader-kader kesehatan relatif tetap,” ujar Abdul.
Sementara Kepala UPTD Puskesmas Bumimas, Ibu Eva, menerangkan bahwa usulan untuk anggaran kematian itu terkait kasus pasien Covid-19 yang meninggal tidak di rumah sakit atau memaksa pulang sendiri dari rumah sakit.
“Untuk kasus pasien semacam itu biaya penguburan tidak ditanggung rumah sakit atau pemerintah, tetapi ditanggung secara mandiri. Dalam hal ini kepala desa yang mendapat beban paling besar dalam penanganannya makanya kami minta dianggarkan saja. Saya kasihan dengan kepala desa,” jelas Eva. || R-1 / ARIS